sistem pengapian ini menggunakan transistor,dioda,resistor,dan kapasitor dengan tujuan untuk memperbesar efisiensi pengapian,sistem pengapian elektronik ada beberapa macam.
- Sistem pengapian elekronik dengan kontak pemutus arus
- Sistem kapasitor discharge ignition (CDI)
- Sistem magnetik pulse
- Sitem photo elektronik cell
n =negatif
p =positif
E =emiter
B =base
C =collector
Prinsip kerja
Pada saat kontak pemutus arus menutup,arus dari batrai mengalir ke emitor, sebagai arus kontak pemutus arus melalui basis dan sebagian lagi menuju kekumparan primer melanjutkan kolektor . apa bila kontak pemutus arus terbuka maka arus yang mengalir menuju kontak tersebut terpurus.demikin juga arus yang menuju kumparan primer juga terputus sehingga arus induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder kemudian ke base pada saat kontak pemutus arus menutup lagi,arus dari emitor menuju basis mengalir langsung.demikian juga dari emitor ke kolektor.
Arus yng mengalir dari emitor ke base sangat rendah dibandingkan yag mengalir ke kolektor
.Besarnya arus yang keluar dari basis kira-kira 10% dari arus yang keluar dari kolektor . Jadi apa bila dibandingkakn dengan pengapian konvensional , arus yang mengalir pada kontak pemutus atus pada sistem pengapian transistor jauh lebih kecil.oleh karena itu,kontak pemutus arus menjadi lebih awet.
arus yang mengalir ke emitor menuju basis kemudian ke kontak pemutus arus dari massa kira kira satu ampere.arus yang mengalir dari emitor ke kolektor lebih dari 9 ampere.Jadi ,jauh lebih besar daripada pengapian konvensional yang hanya mencapai 3 ampere . Oleh karena itu tegangan arus induksinya juga lebih besar dari pada semua kecepatanmesin.
Pada pengapian konvensional loncatan bunga api pada busi kira-kira 18.000 kali per menit jika tiap putaran poros engkol terjadi 2 kali loncatan bunga api pada busi.
Contoh.
Untuk motor 4 silinder busi akan mengeluarkan bunga api dengan baik pada putaran mesin
sebesar 18.000.2/4=15.000
0 comments
Post a Comment